Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah BIOMEDIK di Stikes Dharma Husada Bandung
United States Renal Data System (USRDS) 2000 Annual Data Report menjelaskan bahwa penyebab pasien dengan diagnosa End
Stage Renal Disease (ESRD) atau Gagal Ginjal Terminal (GGT) sehingga
dilakukan terapi Dialysis adalah 50% disebabkan karena diabetes mellitus, 27%
karena hipertensi, 13% karena glumerulonephritis, dan 10% karena penyebab
lainnya (Rachmad Soelaeman, 2008). Dan dalam paper penelitian yang
pernah saya presentasikan pada Indonesian Nephrology Nurse Association
Meeting & Symposium 2008 di Hotel Horizon Bandung menunjukkan bahwa pasien
dengan gagal ginjal terminal yang dilakukan terapi dialysis di Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung adalah 17,14% disebabkan karena diabetes mellitus, 14,29%
karena hipertensi, 68,57% glumerulophati diabetic maupun non diabetic.
Dari dasar penelitian dan literatur di atas menunjukkan
bahwa diabetes mellitus adalah salah satu faktor penting penyebab
terjadinya Stage Renal Disease (ESRD) atau Gagal Ginjal Terminal (GGT) on Dialysis, yang mana hal tersebut mayoritas tidak
disadari dan difahami dengan baik oleh kebanyakan masyarakat, khususnya
penderita diabetes mellitus yang jumlahnya semakin hari semakin meningkat.
Secara
umum, konsumsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat atau glukosa
dalam kadar konsumsi berlebih akan sangat beresiko terhadap terjadinya gangguan
metabolik tubuh. Dimana fruktosa (salah satu jenis karbohidrat monosakarida dan mudah diproses dalam bentuk glukosa) yang merupakan bahan pemanis makanan atau minuman dapat menyebabkan
syndrome metabolic, hipertensi, diabetes mellitus, hingga penyakit ginjal. Dan tak dapat dipungkiri
bahwa konsumsi dari makanan atau minuman tersebut semakin meningkat bahkan
kadang melebihi batas konsumsi dalam kemasan. Secara umum, jika tubuh kita
kelebihan kadar glukosa dalam darah, maka akan dapat menyebabkan terjadinya
penyakit Diabetes Mellitus.
Pada kasus diabetes mellitus tersebut, sering terjadi
gangguan integritas vaskuler yang sering disebut dengan angiopati diabetik,
baik makro maupun mikro. Makro-angiopati diabetik merupakan manifestasi pada
penyakit jantung iskemik dan penyakit pembuluh darah perifer. Sedangkan
mikro-angiopati diabetik merupakan manifestasi dari retinopati (retina mata),
nefropati (nefron pada ginjal), dan neuropati (sistem persyarafan).
Dalam pembahasan ini, pembahasan kita terbatas pada Nefropati
Diabetik yang merupakan manifestasi mikro-angiopati diabetik pada ginjal yang
sering ditandai dengan adanya proteinuria atau peningkatan kadar protein dalam
urine, penurunan Glumerulo Filtration Rate (GFR) atau Laju Filtrasi Ginjal
(LFG) yang disebabkan menurunnya fungsi filtrasi membran semi permeable ginjal,
dan hipertensi vaskuler ginjal yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah
pada ginjal. Dalam hasil paper penelitian yang saya paparkan di awal bahasan
tadi menunjukkan adanya hubungan yang sama dengan teori di atas, yaitu 68,57%
pasien End Stage Renal Disease (ESRD) atau Gagal Ginjal Terminal (GGT) on
Dialysis di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung disebabkan oleh Glumerulophati
baik diabetik maupun non diabetik dan 17,14% disebebkan karena Diabetes
Mellitus nyata. Maka disini dapat kita tarik kesimpulan bahwa End Stage
Renal Disease (ESRD) atau Gagal Ginjal Terminal (GGT) on Dialysis sangat
erat hubungannya dengan pola konsumsi karbohidrat dan atau glukosa berlebih.
Sebuah kajian teori patofisiologi ada yang menjelaskan
bahwa peningkatan product glikosiasi yang berlangsung secara enzimatik di dalam
ginjal akan memberikan kontribusi kerusakan pada ginjal jika terjadi melebihi
batas ambang filtrasi ginjal yang dapat mempengaruhi fungsi sekresi dan
ekskresi, maupun penyumbatan vakuler ginjal. Keadaan tersebut akan menyebabkan
glumerulosklerosis dan berkurangnya aliran darah di ginjal sehingga menyebabkan
penurunan permeabilitas membran basalis ginjal yang berfungsi sebagai filtrasi
dari sisa-sisa metabolik dari tubuh yang akan dikeluarkan bersamaan dengan
urine melalui proses filtrasi ginjal. ( Rully Roesli & Abdul Hadi. 2000). Jika hal tersebut terjadi dalam kurun waktu yang
lama, maka akan berkomplikasi terjadinya End Stage Renal Disease (ESRD) atau
Gagal Ginjal Terminal yang hanya bisa ditangani dengan tiga macam terapi, yaitu
Hemodialysis (HD), Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD), dan
Renal Transplantation (Cangkok Ginjal). Dan kenyataannya, ketiga prosedur
terapi tersebut membutuhkan waktu yang terus-menerus dalam kurun waktu lama dan
membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Maka dari itu, ada baiknya sejak dari dini kita
membiasakan diri untuk mempola konsumsi makanan terutama karbohidrat dan
glukosa sesuai dengan kebutuhan tubuh dan tidak melebihi batas ambang konsumsi.
Literatur:
Nuriyanto, Andy. 2008. Indonesian Nephrology Nurse
Association Meeting & Symposium 2008. Bandung
Soelaeman, Rachmat. 2007. Progression OF Renal Disease: Renoprotective Specificity Of
Renin-Angiotensin System Blockade And Calcium Channel Blocker. Cirebon.
Rully Roesli & Abdul Hadi. 2000. Hypertension, Microalbuminuria and Diabetic
Nephropathy, 13th Asian Colloquium in Nephrology.
Bali.